19 May 2023

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Milenial

Oleh : Naufal Alif Asyhab (Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam UIN RM Said Surakarta)

Anak merupakan aset penting jangka panjang. Terlebih anak shalih, ia akan menjadi investasi dunia akhirat yang tak ternilai harganya. Memiliki seorang anak adalah dambaan semua bapak dan ibu. Tidak sedikit kebahagiaan yang didapat ketika lahirnya sang buah hati. Karena buah hati adalah titipan sang Maha pencipta, akan tetapi apakah titipan sang Khaliq tersebut sudah benar-benar menjadi aset bagi mereka?

Anak akan menjadi aset penting dan juga bisa menjadi musibah, tidak lain kesemua itu tergantung pendidikan yang diberikan orang tuanya. Ketika anak mendapatkan pendidikan yang baik dan arahan yang benar, maka Insyaallah akan menjadikan anak yang shalih. Pendidikan ini haruslah dilakukan sedini mungkin. Anak-anak ibarat selembar kertas putih tanpa noda. Akan dituliskan apa di atasnya terserah kepada orangtuanya. Usia anak-anak menjadi usia yang tepat dalam menumbuhkan karakter taat dalam dirinya. Diusia kanak-kanak adalah kesempatan bagi orangtua untuk menanamkan nilai-nilai yang baik pada jiwa dan akhlak anak, terutama nilai agamanya. Karena jiwanya yang belum ternoda dengan keburukan apapun. Rasulullah Saw pun pernah menyampaikan dalam sebuah hadits, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tergantung dari orang tuanyalah yang mau membawa dia menjadi yahudi, nasrani, atau majusi.”

Mendidik anak memang tidaklah hal yang mudah. Terlebih pada era modern saat ini karena pada era saat ini anak-anak tumbuh bersama dengan munculnya kecanggihan teknologi yang mana sangat mudah untuk mengakses informasi dimanapun dan kapanpun berada. Ketika zaman berubah tentu tantangannya pun berubah. Baik tantangan dalam pergaulan, menuntut ilmu, sopan santun, akhlak dan budi pekerti dan tantangan lainnya. Maka dari itu pentingnya peranan orang tua dalam mendidik dan membentengi ataupun memfilter apa saja yang akan diterima oleh anak. Sayyidina Ali pernah berkata “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan dizamanmu.”(Ali Bin Abi Thalib)

Anak yang shaleh dan shalehah dapat menjadi penolong kedua orangtuanya. Terutama saat orangtuanya telah berusia lanjut. Setiap kebaikan yang dilakukan seorang anak, maka akan menjadi kebaikan untuk kedua orangtuanya. Setiap apa yang dilakukan anak juga akan kembali kepada orangtuanya. Jika orangtuanya mengajarkan kebaikan pada anaknya dan anak tersebut mempraktikkannya maka akan terdapat pahala jariyah pada orangtuanya. Begitu pula sebaliknya, apabila orangtuanya mengajarkan keburukan pada anaknya dan anak tersebut mempraktikkannya maka orangtuanya juga akan mendapatkan dosa jariyah.

Rasulullah Saw bersabda didalam hadist beliau, “Ketika anak Adam meninggal dunia, maka akan putuslah semua amalnya, kecuali tiga hal, ilmu yang bermanfaat, shadaqah yang mengalir, dan anak yang shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’I dan Ahmad)

Karena itu pentingnya peranan orangtua bagi anaknya. Orangtua haruslah berhati-hati dalam mendidik anaknya, memilihkan tempat pendidikan yang baik, mengajarkan ilmu-ilmu keislaman pada anak sejak dini. Orangtua selayaknya membekali diri dengan ilmu agama. Ilmu agama inilah yang akan membimbing mereka dalam mendidik anak-anak mereka kelak.

Mengingat pentingnya pendidikan bagi anak, orang tua dituntut untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Orang tua adalah pendidik atau madrasah yang pertama bagi anak-anak mereka. Orang tua harus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Karena masa kanak-kanak adalah masa dimana anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga perlunya bimbingan yang khusus terhadap anak. Jika anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik dari orang tua mereka sejak dini, maka dapat dipastikan mereka nantinya akan menjadi orang yang kreatif, intelek, berakhlak mulia dan mampu mempersiapkan dirinya untuk masa depan. Akan tetapi sebagai orang tua juga jangan terlalu memaksakan kehendaknya saja, yaitu dengan tidak memberika izin anak untuk menyalurkan bakat mereka. Jangan pula membiarkan anak terlalu dimanja yaitu anak tumbuh hanya dengan menurut bakat dan maunya saja, akan tetapi perlunya pendampingan dari orang tua juga.

“Berikan kepada anak kebebasan berfikir, dan tuntutlah didalam kebebasan, dengan kecintaan dan ketulusan.”(Prof. Hamka)

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan dan harus dijalani oleh setiap insan. Karena didalam agama islam pun disebutkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim hingga akhir hayat. Dengan pendidikan kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, dapat mencapai apa yang menjadi tujuan kita, dengan ilmu juga kita akan dimuliakan.

Didalam mendidik anak, orang tua dapat mencontoh kisah orang-orang terdahulu, dan kesemua itu didasarkan pada dua sumber utama ajaran islam yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. Pendidikan islam, dengan Al-Quran sebagai sumber utamanya, menghadapi tantangan terkait nilai-nilai dalam prosesnya. Hal ini dikarenakan tujuan pendidikan islam tidak akan tercapai tanpa adanya nilai yang diterima dan dianggap baik. Oleh karena itu Al-Quran sebagai sumber nilai pendidikan perlu dipelajari dan dipahami ayat demi ayatnya, sehingga kandungan nilai pendidikan tersebut dapat dibawa kedalam pendidikan islam. Kenyataannya, masih ada krisis pendidikan dalam menerapkan dan menanamkan nilai-nilai keislaman pada anak, dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, masyarakat, serta pendidikan sekolah yang sangat minim dalam menerapkan pendidikan keislaman pada anak (Andriansyah & Salahudin Permadi, 2022).

Allah SWT berfirman didalam surat Yusuf : 111

لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”

Dengan demikian bentuk pengajaran dalam islam telah ada didalam Al-Quran yang menjadi sumber pendidikan sehingga dengan berpedoman pada Al-Quran maka dapat membentuk moral dan akhlak anak menjadi manusia yang berakhlakul karimah yang dijarkan Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah SAW.

Al-Quran sebagai dasar dalam menggali informasi untuk suatu permasalahan merupakan suatu kewajiban, karena Al-Quran sendiri menunjukkan kepada orang-orang agar kembali kepada A-Quran dalam memecahkan suatu permasalahan. Al-Quran sebagai sumber ajaran utama dalam islam, didalamnya terdapat banyak sekali kisah-kisah yang dapat diterapkan dalam mendidik anak, sangat banyak ayat-ayat yang memerintahkan kepada orang mukmin untuk menerapkan dan menghayati apa yang ada didalamnya.

Steeman mengungkapkan nilai merupakan suatu hal yang memberikan makna pada hidup, yang memberikan acuan, tolak ukur dan tujuan hidup. Nilai merupakan suatuhal yang dijunjung dengan tinggi yang dapat menjiawai serta mewarnai perbuatan seseorang. Nilai itu lebih dari keyakinan dan nilai akan menyangkut pada pola fikir serat tindakan, sehingga nilai dan etika sangat erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya (Akhyar et al., 2021).

Maka dari itu pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anaknya, merekalah yang akan menentukan baik buruk pendidikan anaknya. Anak yang shaleh dan shalehah dapat menjadi penolong kedua orangtuanya. Terutama saat orangtuanya telah berusia lanjut. Setiap kebaikan yang dilakukan seorang anak, maka akan menjadi kebaikan untuk kedua orangtuanya. Sebaliknya, bila anaknya berbuat maksiat dan ia meniru itu dari orangtuanya, maka mereka pun turut menanggung dosa jariyahnya.

 

Daftar Pustaka

Akhyar, K., Junaidi, J., Sesmiarni, Z., & Zakir, S. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Q.S. Luqman ayat 12-19 telaah Tafsir Al-Azhaar dan Al-Misbah. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 752–756. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v5i2.1741

Andriansyah, A., & Salahudin Permadi, A. (2022). Analisis Konsep Pendidikan Islam Parenting Dalam Surah Luqman Ayat 12-19 Menurut Tafsir Ibnu Katsir. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 17(1), 64–76. https://doi.org/10.33084/pedagogik.v17i1.3354

 

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Milenial