15 February 2022

Pendidikan Vokasi Industri Halal

*Oleh: Dr. Muhammad Munadi, M.Pd(Dosen pada Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN RM
Said Surakarta)*

*Potensi Halal Dunia *

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Kementerian Keuangan, 2021)
menyatakan bahwa Sektor industri halal memiliki potensi yang sangat besar.
Hal ini menjadi alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi dunia. Hasil studi
(Atiko Putri et al., 2021) menunjukkan bahwa industri makanan halal di Asia
dan Eropa semakin meningkat dikarenakan keberadaan populasi muslim
mengalami peningkatan pertumbuhan, berdasarkan tren permintaan produk
halal. Permintaan yang meningkat terjadi juga pada wisata halal (Nurozi,
2021). Fakta ini juga disampaikan Menteri Perindustrian (Kemenperin, 2021)
bahwa 1,8 miliar penduduk muslim di dunia, terdapat potensi belanja produk
halal yang mencapai USD2,2 Triliun. Tingkat konsumsi ini diperkirakan naik
dari tahun ke tahun hingga mencapai USD3,2 Triliun pada 2024. Belum lagi,
kehidupan modern sebagai akibat dari tingginya permintaan masyarakat global
menjadikan bisnis halal baik gagasan, barang dan jasa serta orang harus
siap menjadi kekuatan pasar dunia berikutnya di dunia global (Deuraseh &
Heradhyaksa, 2020). Pertumbuhan yang luar biasa ini disebabkan oleh
faktor-faktor seperti yang digambarkan (State of the Global Islamic
Economy, 2021) berikut ini.

Gambar 1. Islamic Economic Drivers

Gambar tersebut, kalau dibuat table dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 1. Penggerak Ekonomi Islam
*Demand-Side Drivers* *Supply-Side Drivers*
*Large, fast-growing, and young muslim population * *Government regulation*
*Islamic values driving lifestyle practices* *Intra-OIC trade growth*
*Digital connectivity* *Participation of global top brands *
*Growth of ethical consumption* *National Islamic economy strategies*

Tabel 1 menunjukkan bahwa penggerak ekonomi Islam terdiri dari dua sisi,
yaitu Penggerak Sisi Permintaan dan Penggerak sisi Pemasok. Penggerak Sisi
Permintaan terdiri atas: Populasi Muslim yang besar, tumbuh cepat, dan
muda, Nilai-nilai Islam yang mendorong praktik gaya hidup, Konektivitas
digital serta Pertumbuhan konsumsi etis. Sedangkan Penggerak sisi Pasokan,
terdiri atas: regulasi pemerintah, Pertumbuhan perdagangan
intra-negara-negera yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerjama
Negara-Negara Islam), partisipasi merek-merek top global, serta strategi
ekonomi syariah nasional, Penggerak yang ada sisi internal dan ada
eksternal yang saling mempengaruhi sehingga daya gerak ekonomi Islam
semakin besar.

Industri halal menjadi alternative pendorong pertumbuhan ekonomi dunia
dikarenakan ruang lingkup industry halal sangat luas meliputi *halal food,
Islamic finance, muslim-friendly travel, modest fashion, halal
pharmaceutical, halal cosmetics, Islamic-themed Media and recreation *(State
of the Global Islamic Economy, 2021). Industri halal terdiri atas industri
makanan halal, keuangan Islam (jasa perbankan dan jasa keuangan non
perbankan), perjalanan ramah Muslim, sandang, farmasi halal, kosmetik
halal, media dan rekreasi bertema Islam. Cakupannya bisa ditambahkan
seperti produk halal, jasa halal, pariwisata, termasuk produk dan proses
halal seperti; teknologi pangan, pengolahan dan pengolahan pangan, farmasi,
kosmetik, obat-obatan, penyembelihan dan daging.

*Penyiapan SDM Halal: Antara Pendidikan Akademik dan Vokasi *

Keluasan ruang lingkup industry halal, diperlukan sumber daya manusia (SDM)
yang andal berkaitan dengan penyelia halal, auditor halal, konsultan halal,
keamanan pangan, maupun SDM yang berkait kehalalan produk barang maupun
jasa. SDM halal menjadi salah satu pilar penting untuk mempercepat
akselerasi penyelenggaraan jaminan produk halal dunia terkhusus di
Indonesia. Cara yang bisa ditempuh dengan pendidikan akademik maupun
vokasi. Akan tetapi kebutuhan yang mendesak dan cepat diperlukan pendidikan
vokasi yang memerlukan waktu yang pendek dalam menyelesaikan pendidikan.
Ada dua pemikiran yang dilontarkan oleh Kementerian Agama melalui
institusionalisasi kajian halal dalam bentuk program akademik dengan
membuka program studi halal atau program vokasi di PTKI (Kemenag, 2021).
Tawaran lain berfokus pada pembukaan politeknik pada PTKI yaitu, makanan,
*fashion*, seni, dan pariwisata (Aldila, 2021).

Pembukaan jenis dan jenjang pendidikan yang harus dipikirkan sumber daya
manusia pendidik (tenaga pengajar) tenaga kependidikan lainnya seperti
laboran, teknisi, dan yang lainnya, serta sarana dan prasarana
laboratorium, serta bengkel kerja atau workshop. Semuanya harus mendasarkan
pada rasio dan proporsi yang ideal. Rasio dan proporsi antara
peserta/mahasiswa dengan tenaga pengajar, peserta/ dengan alat laboratorium
serta peserta/ dengan bengkel kerjanya. Selain itu tingkat kebaruan sarana
dan prasarana laboratorium, serta bengkel kerja atau workshop juga harus
dijamin. Dengan demikian peserta/mahasiswa bisa mudah menyesuaikan dengan
lapangan kerja indusri halal.

*Pendidikan Vokasi Industi Halal Sebuah Alternatif*

Kebutuhan yang besar dan cepat atas SDM Halal diperlukan model pendidikan
vokasi yang tidak memakan waktu yang lama, maka pendidikan non jenjang dan
jangka waktu bisa memiliki nbayak pilihah, bisa : 1 – 3 hari, 1 minggu, 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan maupun 12 bulan atau paling tidak bisa
ditempuh seperti yang terjadi pada pelatihan singkat. Gambarannya dapat
dilihat pada table berikut.

Tabel 2. Pendidikan dan Pelatihan SDM Halal

Tabel 2 menunjukkan bahwa program bisa bervariasi dari tingkat teknis
sampai tingkat lanjut sehingga ada profesionalisme tenaga professional di
bidang halal. Penjenjangan ini menuntut seorang professional halal harus
selalu belajar dan memperbaharui keahlian. Sedangkan waktu yang agak lama
dan pendidikannya bisa ditempuh melalui jenjang diploma 1, 2, 3 maupun 4.
Gambarannya sebagai berikut.

Tabel 3. Program Pendidikan Vokasi

Tabel 3 menunjukkan bahwa pendidikan vokasi halal bisa terdiri atas kajian
hukum Islam (Syari’ah), materi atau konten dan rantai pasok. Namun
prosentasi mata kuliah yang harus banyak pada kajian materi/konten dan
rantai pasoknya, sedangkan sisi Syari’ah tidak begitu dominan.

Dalam pendidikan vokasi baik melalui jenjang diploma maupun non gelar akan
ada kendala seperti hasil riset (Harun et al., 2021) yaitu kendala bahasa,
kesalahpahaman, dan latar belakang pendidikan peserta. Maka pendidikan
harus dimulai dengan kesamaan persepsi tentang halal dilihat dari norma
hukum Islam melalui matrikulasi. Dengan kesamaan persepsi ini menjadikan
tidak ada perdebatan ketika mendapatkan materi-materi yang lebih teknis
sesuai kajian halal yang ada.

*Daftar Pustaka*

Aldila, N. (2021, March 12). Kemenag Godok Rencana Pembangunan Pendidikan
Vokasi untuk Industri Halal Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan
judul Kemenag Godok Rencana Pembangunan Pendidikan Vokasi untuk Industri
Halal. *Finansial Bisnis*.
https://finansial.bisnis.com/read/20210312/231/1366766/kemenag-godok-rencana-pembangunan-pendidikan-vokasi-untuk-industri-halal

Atiko Putri, N. I., Karseno, K., Fuadah, D. K., Firdausi, H. M., Ulhusna,
S., & Prabowo, M. A. B. (2021). The Potential of Halal Food Business in
Asia and Europe with Majority of Non-Muslim Communities. *Al-Kharaj :
Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah*, *4*(1), 1–15.
https://doi.org/10.47467/alkharaj.v4i1.396

Deuraseh, N., & Heradhyaksa, B. (2020). Potential Occupation in Halal
Industry for Reinforcement Sharia Economic Law. *Diponegoro Law Review*, *5*(2),
156–171. https://doi.org/10.14710/dilrev.5.2.2020.156-171

Harun, N. H., Amir, M., Hakim, N., Abdullah, H., & Syukri, M. (2021). *Halal
Training : Issues and Challenges F Rom Trainers ’ Perspectives in Halal
Products Research Institute ( Hpri )*. *14*(II), 207–216.

Kemenag. (2021). *Persiapkan SDM, Kemenag akan Buka Program Akademik Halal
di PTKI*. Kemenag RI.
https://kemenag.go.id/read/persiapkan-sdm-kemenag-akan-buka-program-akademik-halal-di-ptki-0156r

Kemenperin. (2021). *Indonesia Digadang Jadi Pusat Produksi Halal Dunia*.
Siaran Pers Kemenperin.
https://www.kemenperin.go.id/artikel/22817/Indonesia-Digadang-Jadi-Pusat-Produksi-Halal-Dunia

Kementerian Keuangan. (2021). *Sektor Industri Halal Memiliki Potensi Besar
dalam Perekonomian Nasional*. Kemenkeu RI.
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/sektor-industri-halal-memiliki-potensi-besar-dalam-perekonomian-nasional/

Nurozi, A. (2021). Design and Potential of Halal Tourism Industry in
Yogyakarta Special Region. *Journal of Islamic Economics Lariba*, *7*(2),
155–169.

State of the Global Islamic Economy. (2021). State of the Global Islamic
Economy Report 2020/2021. In *Dubai International Financial Centre*.
https://haladinar.io/hdn/doc/report2018.pdf