12 November 2022

Dampak Pandemi Terhadap Dunia Pendidikan

Oleh: Naisya Kamila (Mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab)

Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2), salah satu jenis virus corona yang mengakibatkan infeksi pernafasan Covid-19. Virus corona sudah kurang lebih dua tahun belakangan ini ditemukan. Penderita corona virus akan mengalami gejala seperti batuk kering, demam, hingga kesulitan bernafas. Sebagian besar pasien yang tertular Covid-19 mengalami gejala ringan hingga sedang dan akan pulih tanpa penanganan khusus.

Corona Virus Disease 2019 atau yang sering disebut Covid-19 ini mulai mewabah sejak 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubei, Tiongkok. Hingga saat ini virus tersebut  masih terus menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Angka demi angka pasien yang terpapar virus ini kian bertambah. Hingga 14 Oktober 2022, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari 234 negara mencapai 620.878.405. Di Indonesia sendiri, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 6.453.864 kasus, yang mengakibatkan 158.281 orang meninggal dunia dan lebih dari 6.278.113 orang sembuh.

Begitu cepat dan pesatnya wabah ini menyebar sehingga menghambat segala hal termasuk dunia pendidikan. Upaya demi upaya dilakukan pemerintah untuk menghambat penyebaran virus ini dengan salah satunya yaitu melaksanakan pembelajaran berani atau pembelajaran dari rumah. Pembatasan interaksi sosial masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya dunia pendidikan. Namun tidak ada pilihan lain, karena cara ini adalah yang paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pelaksanaan pembelajaran dari rumah ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti kegiatan tersebut agar pembelajaran dapat berlangsung. Berbagai media digunakan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dari rumah. Di sekolah saya sendiri, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari rumah menggunakan media Google Classroom, Group WhatsApp, Zoom, dan media lainnya. Dengan menggunakan media-media tersebut guru memberikan materi beserta penjelasannya kepada seluruh siswa.

Penggunaan media tersebut sebenarnya bukan tanpa masalah, banyak faktor yang menghambat terlaksananya pembelajaran dari rumah ini, diantaranya; keterbatasan fasilitas, jaringan internet, kurangnya pengetahuan tentang teknologi, dan lain sebagainya. Di level pendidikan dasar, menengah dan atas secara teknis pelaksanaan pembelajaran dari rumah juga banyak mengalami kendala. Peserta didik dari keluarga yang tidak memiliki akses internet atau bahkan tidak memiliki perangkat seperti Handphone atau Laptop akan tertinggal materi pembelajaran karena tugas belajar disampaikan melalui aplikasi WhatsApp dan mengharuskan pelajar untuk mengerjakannya menggunakan Laptop.

Selain itu, dampak lain dari pembelajaran dari rumah ini adalah beban pelajaran yang terlalu banyak, tugas yang dikirim tidak sesuai jadwal, bahkan sampai menggunakan waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat. Pelajar dituntut untuk mempelajari dan memahami materi dengan cepat, padahal tidak semua pelajar bisa mempelajari dan memahami suatu materi dalam waktu yang singkat. Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran dari rumah ini banyak pelajar yang mengeluhkan tentang cara mengajar yang kurang nyaman, dengan alasan tidak ada ruang untuk bertanya kepada guru. Sekalipun ada, pelajar diberikan kesempatan untuk bertanya melalui salah satu dari media-media tersebut. Namun, cara tersebut dirasa tidak cukup waktu karena tak jarang pula guru yang tidak memberikan respon atas pertanyaan para pelajar.

Dampak dari pandemi ini juga tak jarang ditemukan orang tua yang memberikan pendampingan belajar kepada anak dengan cara keras, memaksa, mengancam, memukul, bahkan sampai ada yang tega membunuh anaknya sendiri. Maka para orang tua harus berhati-hati dalam melakukan pendekatan selama mendampingi anak melaksanakan pembelajaran dari rumah. Dengan begitu, akan tercipta suasana belajar yang menyenangkan selama pelaksanaan pembelajaran dari rumah.

Agar pelaksanaan pembelajaran dari rumah ini tidak menjadi beban kepada para pelajar, saya sebagai penulis menyarankan apabila memberikan tugas atau materi sesuai pada jadwal yang telah dibuat. Tidak mengganggu jam pelajaran lain dan juga tidak mengganggu waktu istirahat. Memberikan durasi waktu yang tidak terlalu lama dan juga jeda waktu yang cukup dari satu materi ke materi lain agar para pengajar dan pelajar tidak merasa bosan dan lelah jika terus menerus berada di depan Handphone atau laptopnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://corona.kendalkab.go.id/berita/profil/kenalan-dengan-covid-19

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19

https://covid19.go.id/id

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dampak_pandemi_Covid-19_terhadap_pendidikan

Dampak Pandemi Terhadap Dunia Pendidikan